Jumat, 01 Oktober 2010

Jangan Paksa Anak Makan

Setiap anak tumbuh dan berkembang. Tahap pertumbuhan dan perkembangan mereka spesifik dan berbeda. Dr Sri Sudaryati Nasar, Sp A[K) dari RSCM, menyebutkan, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh-kembang anak adalah nutrisi. Penting karena merupakan energi untuk hidup sehari-hari, menjaga seluruh fungsi tubuh, bahkan pada medis bisa berfungsi untuk penyembuhan dan pencegahan.
Orang tua berkewajiban memberi anak-anak makan demi mendapatkan pemenuhan kebutuhan nutrisi harian. Selain memenuhi kebutuhan gizi pemberian makan juga bisa menjadi sarana pendidikan. Sembari makananak bisa diajari keterampilan makan, pembinaan rasa, disiplin dan sarana pembelajaran.Makan juga berfungsi psikolpgis karena bisa menimbulkan kepuasan dan hubungan erat antara ibu dan anak. jelasnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sayangnya, sebagian besar anak sulit makan, terutama pada usia prasekolah. Pada usia sekolah nafsu makan anak dan kebutuhan nutrisinya mulai berkurang.Menurut Sri, sering kali anak tidak mempunyai kesempatan untuk menentukan atau memilih sendiri makanannya. Karena umumnya sudah disediakan orangtua atau pengasuh.Jika seperti itu, status gizi seorang anak tergantung oleh orangtua atau pengasuh. Untuk itu orang tua harus bisa membangun selera dan pola makan yang baik.
Orangtua mempunyai peran sentral dalam membangun kebiasaan pola makan anak dengan memberikan pengalaman makan sejak usia dini. Ajaklah anak makan bersama, dan biarkan mereka belajar makan sendiri," kata Sri.Berikut ini sejumlah tips yang bermanfaat bagi orang tua agar anak mereka nafsu makan, seperti disampaikan oleh Sri.Orangtua harus memberikan anak makan dengan perasaan cinta. Karena itu, berikan anak kesempatan untuk mengeksplorasi danmenikmati makanan.Hindari mengharuskan anak menghabiskan makanan yang disediakan. Jangan paksa anak untuk makan. "Jangan juga memberi makanan sebagai hadiah." tegasnya.Orangtua harus mampu membatasi makanan yang manis dan soft drink.
Di awal makan tawarkan makanan baru. Saat lapar anak akan lebih mau mencoba. Tawarkan makanan secara teratur," tutur Sri.Ajarkan juga memilih snack yang sehat Sediakan juga makanan yang mengandung seluruh zat gizi secara variatif. Lebih sering sediakan sayur dan buah. Sajikan sayur hangat, dengan rasa ringan. "Anak-anak lebih menyukai makanan yang biasa ditemui atau sudah dikenalnya," lanjutnya.Dan, jangan lupa untuk melibatkan anak dalam merencanakan makanannya.desy. d Christine

Senin, 13 September 2010

Antara AWAL dan AKHIR sebuah Kehidupan


Jika kau mengenal apa yang  kita sebut dengan AWAL,

Kau pasti akan mengenal pula apa yang kita sebut AKHIR.

Karena disaat Kita BERAWAL,
Itu berarti Kita akan menempuh jalan menuju AKHIR.

Dan saat dimana Kau telah BERAKHIR,

Maka sesungguhnya kau tak akan pernah kembali BERAWAL.
Apa jadinya Jika HIDUP tidak memiliki AWAL dan AKHIR,

Walau dia yang akan nentukan segala HAL ... ?

Kau tidak akan mendapatkan AWAL maupun AKHIR.
Mungkin Kita akan senang jika HIDUP tidak memiliki AKHIR,

Jelas semua orang akan merasa SENANG karena tidak ada kata "MATI" untukmu.

Terkadang Aku TAKUT pada diri sendiri,
Karena banyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi pada HIDUP.

Aku TAKUT jika, 

Diriku akan BERAKHIR disaat semua dan segala-galanya batu saja BERAWAL.

Kemungkinan HIDUP semua mahkluk hanya 1%,

Hanya untuk setiap detik NAFAS yang Kita hirup setiap hari.

Karena 99% kemungkinan KEMATIAN bisa terjadi,

Ditengah detik demi detik NAFAS yang kita hirup.

Ingatlah selalu bahw AKHIR bisa terjadi di AWAL,

Dan AWAL bisa menjadi sebuah AKHIR.